Selasa, 07 September 2010

Lonely Heart

Aku lelah.. Sendiri di tengah badai yang bergejolak. Hal-hal yang tak terduga terjadi. Saat ini aku sangat butuh sosok yang bisa menguatkanku. Ketika aku hampir terjatuh, aku butuh orang yang membopong badanku yang lemah ini dan berbisik “Kamu bisa”. Ketika beban hidup semakin menghimpit, aku butuh orang untuk menghapus air mataku dan berbisik “Semua sudah berlalu”. Ketika sekelilingku menjadi gelap dan tidak bisa melihat langkah ke depan. Aku butuh orang untuk memegang tanganku dan berbisik lembut “Aku bersamamu”

Satu hal yang aku pelajari. Tidak ada seorangpun yang bisa sesempurna itu. Bahkan orang terhebat, terpintar atau apapun, tidak ada yang bisa. Manusia adalah makhluk lemah yang terbatas. Sangat terbatas. Tidak ada yang setulus merpati, sekuat singa. Manusia…. Sesuatu yang sementara.

Tubuhku melemah menghadapi semua ini. Hal kecil pun terasa berat disaat aku sendiri. Aku tidak mau keadaan ini membunuhku. Aku harus melawan. Sejenak, aku mengumpulkan segala keberanian yang tersisa, kemudian berbalik dan berlari dengan sekuat tenaga. Lari. Terus berlari. Menerjang badai besar yang mencoba membuat aku tenggelam. Kerikil tajam menusuk kakiku. Aku berteriak, rasa sakit terus menghujam. Aku mulai tidak bisa merasakan kakiku..

Sekitarku semakin dingin dan gelap. Mataku mulai gelap. Kaki ini terus melangkah. Melangkah dan melangkah. Hilang arah, tapi terus melangkah. Lapar dan haus. Angin kencang melemparku ke tanah. Luka. Memar. Tubuhku sudah di ambang batas kemampuannya. Berdiripun aku tidak sanggup. Aku menangis, berharap keadaan ini segera berlalu. Aku cuma bisa berbaring di tengah kegelapan. Mengangkat tanganku.

Tiba-tiba, cahaya putih datang menghampiriku. Cahaya putih itu mengusir gelap yang ada.. Badai seketika itu menjadi tenang. Cahaya itu memberi rasa hangat di hatiku, mengusir kegelapan yang selama ini menutup mataku. Cahaya putih itu mendekat, membelaiku dan memelukku kemudian berbisik “Aku mengasihimu.”

Tangisanku semakin tak terbendung. Aku ingat dulu cahaya putih ini selalu menemaniku, Apapun dan bagaimanapun keadaanku, cahaya putih itu selalu setia. Dengan sisa tenaga yang kumiliki, aku mengangkat tubuhku dan berkata “Jesus, I love you. I’m sorry for all the things I’ve made that hurt you. I’m coming back.….”

When you feel lonely,
When everything seems blur.
When no one beside you,
When you out off strength
TURN BACK TO JESUS