
Sherlock Holmes. Sosok detektif yang dihidupkan oleh Conan Doyle ini begitu hebat. Dipubliasikan sekitar 60 novel di tahun 1887 – 1927, Sosok detective tersebut sangat disukai. Kemampuannya untuk memecahkan misteri-misteri yang sulit bermodalkan petunjuk-petunjuk yang terbatas yang berujung pada titik terang.
Pekerjaan tokoh fiktif tersebut juga ada dalam agenda media. Jurnalisme investigasi; proses pencarian berita dan mengupas lebih dalam berita tersebut. Sifat-sifat pokok jurnalisme Investigasi adalah :
1. Harus tersedia fakta baru
2. Original
3. Mengungkapkan apa yang coba ditutupi / penyalahgunaan kekuasaan.
Kasus pertama jurnalisme investigasi adalah keberhasilan pengungkapan kasus Watergate oleh Carl Bernstein dan Bob Woodward di tahun 1974, sehingga buku "All The President's Man" menjadi standart bagi jurnalis investigasi mengungkapkan suatu peristiwa. Di Indonesia sendiri, jurnalisme investigasi sudah ada sejak jaman orde baru yang mengungkapkan kasus Pertamina dan Taman Mini di era 70an. Sejak saat ini, jurnalisme investigasi lenyap hingga orde baru. Tempo menghidupkan kembali jurnalisme investigasi dengan mengangkat kasus kerusuhan Mei 1998.
Praktik dalam pelaksanaan Jurnalisme Investigasi :
- Pada dasarnya belajar mengubah sikap :
• Selalu berpikir besar
• Gigih menggali berita
• Tidak mudah menyerah pada hambatan (waktu, dokumen, data, ancaman)
• Mengembangkan hubungan dengan narasumber.
- Yang dimaksud dengan "Artikel Investigasi" adalah :
1. Hasil penelusuran (cerita dibalik cerita)
2. Mengungkapkan masalah sistemik, bukan berita lepas
3. Bermaksud memperbaiki hal-hal yang keliru
4. Menjelaskan masalah sosial yang komplek
5. Mengungkapkan skandal
- Ruang lingkup investigasi tidak melulu membicarakan tentang politik saja, namun berita keseharian pun jadi, contoh alternatif topik adalah :
• Berebut harta gono-gini Bambang Trihatmodjo
• Aksi penculikan Marcella-Ananda Mikola
• Nasib bocah loper koran disudut metropolitan
- Kesulitan dan hambatan
• Keterbatasan waktu, dana dan sumber informasi
• Keraguan editor
• Tentangan dari perusahaan tempat kerja
• Kasus white collar crime kurang menjadi perhatian publik ketimbang politik
• ancaman keselamatan.
- Dari perencanaan hingga penulisan :
1. Siapkan usulan dan bahas topik
2. Jika diperlukan buka tim khusus
3. Buat outline sementara penulisan dan susun penugasan reportase
4. Melakukan riset
5. Reportase dan wawancara narasumber
6. Check and Re-check semua data dan informasi
7. Konfirmasi utuh dari pihak tertuduh
8. Berdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan, dirangkum dalam sebuah tulisan.
Menjadi spesialis di jurnalisme investigasi memang tidak mudah. Dibutuhkan komitmen yang tinggi serta keberanian. Selain itu, kemampuan mencari celah informasi sangat penting. Sumber informasi bisa dalam bentuk observasi, dokumen dan wawancara. Dedikasi yang tinggi pun menjadi salah satu faktor pendorong kedalaman investigasi yang kita lakukan karena tulisan kita akan memberikan pencerahan baru bagi masyarakat.
Daftar Pustaka :
1. Ringkasan mata kuliah kapita selekta 14-09-2010 (Bpk Nezar Patria)
2. http://www.google.com/
3. http://www.yahoo.com/
Pekerjaan tokoh fiktif tersebut juga ada dalam agenda media. Jurnalisme investigasi; proses pencarian berita dan mengupas lebih dalam berita tersebut. Sifat-sifat pokok jurnalisme Investigasi adalah :
1. Harus tersedia fakta baru
2. Original
3. Mengungkapkan apa yang coba ditutupi / penyalahgunaan kekuasaan.
Kasus pertama jurnalisme investigasi adalah keberhasilan pengungkapan kasus Watergate oleh Carl Bernstein dan Bob Woodward di tahun 1974, sehingga buku "All The President's Man" menjadi standart bagi jurnalis investigasi mengungkapkan suatu peristiwa. Di Indonesia sendiri, jurnalisme investigasi sudah ada sejak jaman orde baru yang mengungkapkan kasus Pertamina dan Taman Mini di era 70an. Sejak saat ini, jurnalisme investigasi lenyap hingga orde baru. Tempo menghidupkan kembali jurnalisme investigasi dengan mengangkat kasus kerusuhan Mei 1998.
Praktik dalam pelaksanaan Jurnalisme Investigasi :
- Pada dasarnya belajar mengubah sikap :
• Selalu berpikir besar
• Gigih menggali berita
• Tidak mudah menyerah pada hambatan (waktu, dokumen, data, ancaman)
• Mengembangkan hubungan dengan narasumber.
- Yang dimaksud dengan "Artikel Investigasi" adalah :
1. Hasil penelusuran (cerita dibalik cerita)
2. Mengungkapkan masalah sistemik, bukan berita lepas
3. Bermaksud memperbaiki hal-hal yang keliru
4. Menjelaskan masalah sosial yang komplek
5. Mengungkapkan skandal
- Ruang lingkup investigasi tidak melulu membicarakan tentang politik saja, namun berita keseharian pun jadi, contoh alternatif topik adalah :
• Berebut harta gono-gini Bambang Trihatmodjo
• Aksi penculikan Marcella-Ananda Mikola
• Nasib bocah loper koran disudut metropolitan
- Kesulitan dan hambatan
• Keterbatasan waktu, dana dan sumber informasi
• Keraguan editor
• Tentangan dari perusahaan tempat kerja
• Kasus white collar crime kurang menjadi perhatian publik ketimbang politik
• ancaman keselamatan.
- Dari perencanaan hingga penulisan :
1. Siapkan usulan dan bahas topik
2. Jika diperlukan buka tim khusus
3. Buat outline sementara penulisan dan susun penugasan reportase
4. Melakukan riset
5. Reportase dan wawancara narasumber
6. Check and Re-check semua data dan informasi
7. Konfirmasi utuh dari pihak tertuduh
8. Berdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan, dirangkum dalam sebuah tulisan.
Menjadi spesialis di jurnalisme investigasi memang tidak mudah. Dibutuhkan komitmen yang tinggi serta keberanian. Selain itu, kemampuan mencari celah informasi sangat penting. Sumber informasi bisa dalam bentuk observasi, dokumen dan wawancara. Dedikasi yang tinggi pun menjadi salah satu faktor pendorong kedalaman investigasi yang kita lakukan karena tulisan kita akan memberikan pencerahan baru bagi masyarakat.
Daftar Pustaka :
1. Ringkasan mata kuliah kapita selekta 14-09-2010 (Bpk Nezar Patria)
2. http://www.google.com/
3. http://www.yahoo.com/